Mengintip Cara Kerja Barcode

zebra-barcode Mengintip Cara Kerja Barcode

Ke supermarket atau ke mall bagi kebanyakan orang sudah
merupakan hiburan, bukan sekadar membeli kebutuhan.
Di antara kesempatan “cuci mata” itu dan saat berada di
antrian kasir, pernahkah terbersit pertanyaan bagaimana
alat pembaca barcode harga barang bekerja?

Barcode merupakan instrumen yangbekerja berdasarkan asas kerja digital,
maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat
boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan
tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam danputih.
Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa
demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat
pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda.
Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena
ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang
dipancarkan oleh alat pembaca.
Dari sebab itu, batangbatangbarcode harus dibuat sedemikan rupa sehingga
memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang memantulkan
cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang
atau noda titik di tengah permukaannya.
Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode.
Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan
printer pada resolusi 300 dpi. Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto
yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena.
Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda
foto akan menerima intesitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi
sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan
barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini
memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan dapat lebih leksibel.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunakan sensor CCD (charge coupled device)
untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menerjemahkannya
ke dalam sinyal elektronik digital. Bagaimana koneksi alat pembacabarcode dengan komputer?
Ada dua macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini
menerjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard.
Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan perangkat lunak
pengantara, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan
dari barcode ke perangkat lunak pengolah data barcode tersebut. (pc+)

3 Komentar

  1. Nice Info n Nice Blog,
    Bisa bantu saya? sepengetahuan mas M.J jenis barcode apakah yang dipergunakan oleh P.L.N ? mohon infonya krn barcode meteran saya hilang & pihak P.L.N belum juga memasang yang baru (tentunya dgn no pelanggan yang sama), saya sudah coba cari bbrp jenis barcode tapi belum menemukan yang sama persis dgn yang digunakan/ dicetak PLN. trims.
    Regards

    • Terima kasih.. Kalau anda bertanya tentang barcode yang digunakan PLN yang anda maksud yg di tempelkan pada meteran pelanggan, sebenarnya adalah barcode standard/Kode batang. Kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.

      Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan seperti di swalayan, atau yang di pakai PLN dimana barcode ini dapat di pindai (scan) dengan alat yang dapat di bawa-bawa. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC).

  2. minta software pembaca barcodenya dong
    sekalian masukin linknya 🙂


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar