Disaat mengadakan rapat majelis gereja pada beberapa waktu yang lalu, ada usulan dari seseorang majelis untuk membeli satu perangkat alat yang berfungsi untuk mendeteksi kehadiran anggota jemaat dengan suatu alat yang disebut RFID. Lalu ada yang bertanya apa itu RFID.
RFID(Radio Frequency Identification) adalah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Tag RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Tag RFID terdiri atas mikrochip dan antena.
Komponen penyusun sistem RFID yaitu tag, reader dan handheld reader.
Reader memancarkan gelombang elektromagnetik ke tag RFID, kemudian tag akan merespon gelombang tersebut dengan mengirimkan data yang ada pada tag tersebut. Data yang telah dikirimkan tersebut akan diterima oleh reader dan akan diteruskan ke aplikasi.
Kelebihan dari RFID adalah :
• Pembacaan label secara bersamaan
• Memiliki kapasitas memori pada label untuk memuat info aset
• Pembacaan label tidak line of sight seperti barcode
Berdasarkan frekuensi radio, ada 4 macam RFID :
1. Low Frequency (LF)
RFID dengan menggunakan frekuensi radio 125 KHz – 134 KHz, dan memiliki jarak pembacaan yang relative pendek sekitar 5 cm, dikenal juga dengan Proximity. Saat ini banyak digunakan untuk kartu access control.
2. High Frequency (HF)
RFID dengan menggunakan frekuensi 13.56 MHz, dan memiliki jarak pembacaan yang lebih jauh dari proximity yaitu sekitar 30 cm. Biasa digunakan untuk sistem perpustakaan, smartcard.
3. Ultra High Frequency (UHF
RFID dengan menggunakan frekuensi 860 – 928 MHz , dan memiliki jarak pembacaan ± 3 meter. RFID ini memiliki beragam aplikasi diantaranya untuk asset management, warehouse, retail, dsb.
4. Microwave
RFID dengan menggunakan frekuensi 2,45 GHz atau 5,8 GHz. Biasa digunakan untuk sistem ERP (Electronic Road Pricing), toll.
Selain berdasarkan frekuensi kerjanya, RFID juga dapat dibagi berdasarkan energy yang digunakan, yaitu :
1. Tag Aktif
Tag RFID ini memiliki baterai dalam pengoperasiannya. Karena memiliki sumber tenaga sendiri, Tag aktif ini dapat terbaca dengan jarak yang cukup jauh hingga puluhan meter. Aplikasi yang menggunakan tag ini diantaranya human tracking, real time tracking, pembayaran tol otomatis, dsb.
2. Tag Pasif
Tag RFID ini tidak memiliki baterai dalam pengoperasiannya. Jarak pembacaannya ± 3 meter tergantung dari jenis frekuensi yang digunakan. Aplikasi yang menggunakan jenis tag ini diantaranya warehouse, asset management, perpustakaan, dsb.
Beberapa aplikasi menggunakan sistem RFID :
A.Library
Aplikasi RFID pada perpustakaan ini menggunakan HF (High Frequency) RFID dan menggunakan tag pasif. Manfaat menggunakan RFID pada sistem perpustakaan ini :
– Kemudahan dalam proses inventory maupun tracking buku.
– Mempercepat proses sirkulasi sehingga mengurangi antrian
– Adanya sistem peminjaman dan pengembalian mandiri
– Adanya security gate yang dapat meningkatkan keamanan di perpustakaan
<p>B. Warehouse
Untuk aplikasi warehouse menggunakan teknologi UHF. Kemudahan yang didapatkan :
– Kemudahan dalam proses stock opname
– Pencatatan keluar masuk barang secara cepat dan otomatis
– Kemudahan dalam mengontrol proses produksi
C. Asset.Manajemen
Untuk aplikasi asset manajemen ini digunakan teknologi UHF. Beberapa keuntungan dari penggunaan RFID :
– Mempercepat proses pencarian aset
– Sistem dapat memonitor pergerakan aset dari setiap ruang
– Dapat dikombinasikan dengan alaram atau sms sebagai tanda kehilangan aset
D. Parking
Pemanfaatan teknologi UHF (Ultra High Frequency) RFID yang memiliki jangkauan pembacaan sekitar 4 m, membuat kenyamanan bagi pengendara, karena akses masuk maupun keluar area parkir dapat secara otomatis tanpa harus memberhentikan kendaraan. Berikut beberapa keunggulan dari menggunakan teknologi UHF RFID :
– Kenyamanan : tanpa stop membuka kaca
– Cepat : mengurangi antrian akibat lamanya pembayaran
SEJARAH RFID
Mungkin ada diantara kita penasaran, kapan pertama kali alat yang bisa mengidentifikasi suatu benda/ aset dengan menggunakan frekwensi radio ini ada.
Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.
Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris di tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa “…riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh.”
Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan di tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.
Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).
Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.
Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).
Februari 26, 2013
Kategori: Informasi Tehnologi . . Penulis: mamesahjimmy . Comments: 1 Komentar